Formulir Pendaftaran Izin Edar PKRT Kemenkes – Dalam dunia industri rumah tangga, memiliki produk yang aman dan legal bukan hanya soal kualitas, tetapi juga soal kepatuhan terhadap regulasi pemerintah. Salah satu langkah penting bagi produsen atau pemilik usaha adalah memiliki izin edar PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI). Tanpa izin ini, produk seperti sabun cuci piring, cairan pembersih lantai, pembersih kaca, atau disinfektan tidak bisa dipasarkan secara resmi.
Formulir pendaftaran izin edar PKRT adalah pintu awal dalam proses legalisasi produk. Melalui formulir ini, pelaku usaha menyampaikan seluruh data identitas perusahaan, spesifikasi produk, bahan aktif, hasil uji laboratorium, serta rancangan label. Semua informasi yang tercantum dalam formulir akan menjadi dasar Kemenkes dalam menilai kelayakan produk untuk diedarkan kepada masyarakat.
Di era digital, proses pendaftaran izin edar PKRT kini bisa dilakukan secara online melalui sistem e-Registration Kemenkes RI. Proses ini mempermudah pelaku usaha dari seluruh Indonesia untuk mengajukan izin tanpa harus datang langsung ke kantor pusat. Namun, meskipun sistemnya online, detail dan kelengkapan dokumen tetap menjadi hal krusial. Inilah sebabnya banyak pelaku usaha mempercayakan proses pengurusan izin ini kepada biro profesional seperti PERMATAMAS, yang sudah berpengalaman dalam membantu izin edar produk PKRT hingga tuntas dan sesuai regulasi.

Langkah-Langkah Pengajuan Izin Edar PKRT
Untuk memperoleh izin edar PKRT dari Kemenkes, pelaku usaha perlu memahami alur pengajuannya secara benar. Berikut langkah-langkah utama yang harus dilalui agar proses berjalan lancar:
1. Registrasi Akun di e-Registration Kemenkes RI.
Pelaku usaha membuat akun resmi di portal registrasi PKRT. Akun ini digunakan untuk mengunggah dokumen dan memantau status pengajuan.
2. Pengisian Formulir Online.
Semua informasi seperti nama produk, bahan aktif, komposisi, label, serta informasi perusahaan wajib diisi secara lengkap.
3. Upload Dokumen Pendukung.
Dokumen seperti hasil uji laboratorium, surat pernyataan produksi, serta NIB (Nomor Induk Berusaha) harus dilampirkan.
4. Evaluasi Teknis oleh Kemenkes.
Tim Kemenkes akan memverifikasi data dan menilai keamanan produk. Jika ada kekurangan, pemohon akan diminta melakukan perbaikan atau revisi dokumen.
5. Penerbitan Nomor Izin Edar PKRT.
Setelah semua tahap lolos verifikasi, Kemenkes akan mengeluarkan nomor izin edar resmi (format: KEMENKES RI PKD XXXXXXXX).
Proses ini tampak sederhana di atas kertas, namun faktanya membutuhkan ketelitian tinggi. Banyak permohonan izin yang ditolak hanya karena kesalahan kecil dalam pengisian data atau label produk yang tidak sesuai ketentuan. Untuk itu, PERMATAMAS hadir membantu pelaku usaha agar setiap langkah dilakukan secara benar, cepat, dan sesuai regulasi.
Syarat Izin Edar PKRT Kemenkes
Agar pengajuan izin edar diterima, pelaku usaha wajib melengkapi sejumlah syarat administratif dan teknis. Persyaratan ini mencakup dokumen legalitas usaha, bukti keamanan produk, serta rancangan label yang sesuai aturan Kemenkes.
Berikut syarat izin edar PKRT Kemenkes :
1. Memiliki badan usaha resmi seperti CV, PT, atau PT Perorangan.
2. Merek produk sudah terdaftar secara resmi sebelum pengajuan.
3. Mengisi Formulir Pendaftaran Izin Edar PKRT dari Kemenkes.
4. Surat Pernyataan Integritas/Fakta yang menyatakan keabsahan informasi.
5. Surat Pernyataan Keaslian Dokumen yang diajukan.
6. Surat Pernyataan Izin Edar Notifikasi untuk produk PKRT.
7. Surat Pernyataan Pelepasan Merek, bila terkait hak merek pihak lain.
8. Komposisi atau formula lengkap produk yang akan didaftarkan.
9. Penjelasan alur proses produksi dari bahan baku hingga produk jadi.
10. Hasil uji stabilitas untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga.
11. Certificate of Analysis (CoA) untuk seluruh bahan baku yang digunakan.
12. Hasil uji laboratorium akhir produk untuk menjamin keamanan dan mutu.
13. Keterangan lengkap pada label atau penandaan produk.
14. Desain label atau penandaan yang sesuai ketentuan Kemenkes.
15. Penanggung Jawab Teknis (PJT) yang memiliki pendidikan minimal D3 Farmasi.
Dokumen di atas menjadi dasar penilaian oleh Kemenkes. Tanpa kelengkapan yang sesuai, pengajuan akan tertunda atau ditolak. Itulah mengapa, PERMATAMAS selalu memastikan semua dokumen klien tersusun rapi, sesuai format, dan memenuhi aspek keamanan serta mutu produk.
Biaya Resmi Izin Edar PKRT Kemenkes
Secara resmi, pengajuan izin edar PKRT melalui sistem e-Registration Kemenkes RI adalah gratis. Tidak ada biaya administrasi yang dibebankan oleh pemerintah selama proses berlangsung. Namun, jika pemohon menggunakan jasa pihak ketiga atau konsultan profesional seperti PERMATAMAS, maka akan ada biaya jasa pengurusan yang disesuaikan dengan kompleksitas produk dan jumlah dokumen yang harus diproses.
Biaya jasa ini bukan biaya wajib dari Kemenkes, melainkan biaya pelayanan profesional untuk membantu pelaku usaha agar tidak terjadi kesalahan dalam pengajuan. Dengan pengalaman yang matang, PERMATAMAS dapat menghemat waktu, menghindari risiko penolakan, dan memastikan izin edar keluar tepat waktu.
Bagi pelaku usaha skala UKM yang baru pertama kali mengurus izin, menggunakan jasa konsultan seringkali menjadi solusi terbaik. Proses jadi lebih efisien dan hasilnya terjamin sesuai regulasi yang berlaku.
Berapa Lama Proses Izin Edar PKRT Kemenkes
Waktu pengurusan izin edar PKRT bergantung pada kelengkapan dokumen dan kecepatan respon selama proses evaluasi. Secara umum, estimasi waktu penerbitan izin berkisar 10 hari kerja.
Jika dokumen lengkap sejak awal dan tidak ada revisi, izin bisa keluar lebih cepat. Namun bila ditemukan kekurangan, seperti kesalahan label, data bahan aktif tidak sesuai, atau dokumen pendukung belum lengkap, maka proses bisa lebih lama.
Untuk menghindari keterlambatan, PERMATAMAS membantu menyiapkan seluruh berkas dari awal, melakukan pengecekan ulang sebelum pengajuan, serta memantau status permohonan di sistem e-Registration secara berkala. Dengan cara ini, banyak klien berhasil mendapatkan izin edar dalam waktu yang jauh lebih singkat dibanding pengajuan mandiri.
Masa Berlaku Izin Edar PKRT Kemenkes
Izin edar PKRT yang telah diterbitkan oleh Kemenkes memiliki masa berlaku selama 5 tahun sejak tanggal penerbitan. Setelah masa berlaku habis, pemegang izin wajib melakukan perpanjangan agar produk tetap legal di pasaran.
Perpanjangan izin biasanya lebih cepat dari pengajuan awal, asalkan tidak ada perubahan komposisi, klaim, atau label produk. Jika ada perubahan, maka proses yang dilakukan bukan perpanjangan, melainkan permohonan baru.
PERMATAMAS menyediakan layanan perpanjangan izin edar PKRT untuk memastikan klien tidak melewati masa kedaluwarsa izin. Karena bila izin habis dan tidak diperpanjang, produk dapat dianggap ilegal dan tidak boleh lagi beredar di pasaran.
Penyebab Pengajuan Izin Edar PKRT Kemenkes Ditolak
Tidak sedikit pelaku usaha yang gagal mendapatkan izin edar PKRT karena melakukan kesalahan dalam pengajuan. Beberapa penyebab utama penolakan antara lain:
• Dokumen tidak lengkap atau tidak sesuai format.
• Label produk overclaim (misalnya mengklaim antibakteri tanpa uji lab).
• Hasil uji laboratorium tidak valid atau sudah kedaluwarsa.
• Komposisi bahan tidak sesuai ketentuan PKRT.
• Perusahaan belum memiliki NIB atau surat pernyataan produksi.
Penolakan bisa dihindari bila dokumen disiapkan dengan teliti. Tim PERMATAMAS selalu melakukan review pra-submission untuk memastikan semua data sudah sesuai dengan pedoman Kemenkes. Dengan pendekatan ini, tingkat keberhasilan pengajuan izin klien menjadi jauh lebih tinggi.

Tips Memastikan Label dan Formula Produk Sesuai Regulasi
Label dan formula produk PKRT adalah aspek krusial yang sangat diperhatikan oleh Kemenkes. Label tidak boleh asal, karena akan menjadi acuan bagi konsumen dan penilaian regulator. Oleh karena itu, memastikan kesesuaian label dan formula produk sangat penting sebelum pengajuan izin edar.
Beberapa tips penting:
1. Cantumkan informasi yang wajib: nama produk, merek, nomor izin Kemenkes, bahan aktif, tujuan penggunaan, cara penggunaan, peringatan, larangan, produsen, kode produksi, dan tanggal kadaluarsa.
2. Hindari klaim yang tidak terbukti: misal klaim “ramah lingkungan” tanpa dokumen dari Dinas Lingkungan Hidup, klaim antibakteri tanpa uji laboratorium resmi, atau logo halal tanpa sertifikat BPJPH.
3. Sesuaikan formula dengan label: bahan aktif yang dicantumkan pada label harus sesuai dengan formula dan hasil uji laboratorium. Setiap klaim di label harus memiliki dokumen pendukung.
Desain label juga harus jelas, mudah dibaca, dan memenuhi standar Kemenkes. Label yang rapi dan legal akan mempermudah proses evaluasi dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Bagi pelaku usaha yang kesulitan menyiapkan label atau formula sesuai regulasi, PERMATAMAS menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan. Tim ahli akan memastikan label, formula, dan seluruh dokumen pendukung sesuai aturan, sehingga pengajuan izin edar PKRT berjalan lancar tanpa risiko ditolak.
Pentingnya Menyiapkan Dokumen Lengkap untuk Izin Edar PKRT
Pengajuan izin edar PKRT di Kemenkes membutuhkan persiapan dokumen yang matang. Dokumen bukan sekadar formalitas, melainkan bukti bahwa produk aman, berkualitas, dan sesuai standar pemerintah. Kelalaian dalam menyiapkan dokumen bisa berakibat pengajuan ditolak atau tertunda, sehingga produk tidak bisa diedarkan.
Dokumen yang wajib disiapkan meliputi identitas perusahaan (CV, PT, atau PT Perorangan), nomor izin usaha, merek yang sudah terdaftar, formulir pendaftaran izin edar PKRT, dan berbagai surat pernyataan resmi. Selain itu, komposisi/formula produk, alur proses produksi, hasil uji laboratorium, certificate of analysis, serta desain label juga termasuk persyaratan penting.
Kelengkapan dokumen memudahkan Kemenkes dalam melakukan evaluasi teknis. Dokumen yang lengkap dan akurat mempercepat proses penerbitan izin, mengurangi risiko revisi, dan memastikan produk bisa segera dipasarkan. Untuk itu, banyak pelaku usaha mempercayakan pengurusan dokumen kepada biro profesional seperti PERMATAMAS, yang berpengalaman memastikan semua persyaratan sesuai standar dan siap diajukan tanpa kesalahan.
Selain mempercepat proses, dokumen lengkap juga meningkatkan kepercayaan konsumen dan partner bisnis. Ketika konsumen melihat produk yang jelas izin edar dan labelnya, mereka merasa lebih aman dan yakin produk tersebut legal. Dengan strategi ini, pelaku usaha tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga membangun reputasi merek yang kuat di pasar.
Jasa Pengurusan Izin Edar PKRT Kemenkes
Mengurus izin edar PKRT bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi pelaku usaha baru yang belum memahami alur administrasi dan regulasi teknisnya. Kesalahan kecil bisa membuat pengajuan tertunda berbulan-bulan. Di sinilah PERMATAMAS hadir membantu Anda dari awal hingga izin resmi diterbitkan.
Keunggulan layanan PERMATAMAS meliputi:
• Konsultasi awal gratis untuk memastikan kategori produk PKRT Anda sesuai.
• Pendampingan lengkap dari pengumpulan dokumen, upload sistem, hingga izin terbit.
• Didukung tim berpengalaman di bidang regulasi Kemenkes dan PKRT.
• Update rutin tentang perkembangan status pengajuan izin Anda.
Dengan pengalaman panjang dalam pengurusan izin edar, PERMATAMAS telah membantu ribuan klien di seluruh Indonesia mendapatkan izin edar PKRT secara cepat dan aman. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan pendampingan profesional, agar produk Anda bisa beredar secara resmi, legal, dan dipercaya konsumen.
Konsultasi Gratis
PERMATAMAS INDONESIA
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
Telp Kantor: 021-89253417
WhatsApp: 0857-7763-0555

